CEO Persipa Pati Minta Maaf - Sayangkan Suporter Rusuh

Tvnem Pati- CEO Persipa Pati Joni Kurnianto memberikan tanggapan usai Persipa Pati kalah tipis 1 - 2 dari Persipura Jayapura pada laga lanjutan playoff Liga 2 Indonesia. 

Joni yang juga selaku Ketua Umum Persipa Pati pertama meminta maaf kepada masyarakat dan suporter pecinta Persipa Pati. Karena kalah dalam pertandingan melawan Persipura. Meski demikian sisa tiga pertandingan akan dimaksimalkan agar Persipa bertahan di Liga 2 Indonesia. 

Joni juga menyayangkan ulah suporter yang berbuat rusuh. Di mana suporter turun ke lapangan dan merusak fasilitas di Stadion. 

Berikut pernyataan CEO Persipa Pati Joni Kurnianto: 

"Untuk kejadian pascapertandingan sore kemarin Kamis (13/2) saya sampaikan yang pertama kami Persipa Pati meminta maaf pada masyarakat Kabupaten Pati khususnya pecinta Persipa Pati suporter Persipa Pati siapapun itu mencintai Persipa Pati karena hasil pertandingan tidak seperti diharapkan. 

Kalau kami di Persipa kami harapkan menang. Target sebagai tuan rumah, tetapi hasil terjadi kita kalah 1-2 dari Persipura. 

Saya terus terang marah dengan pemain pelatih. Tapi itu adalah sepakbola. Bisa menang bisa kalah bisa seri. Kita sudah berupaya maksimal. 

Kita masih ada tiga pertandingan lagi yang tadi setelah kami lakukan evaluasi kita maksimal untuk tiga pertandingan ambil penuh tiga kemenangan. Itu tekad dari semua pemain semua pelatih.

Kedua saya sebagai Ketua Umum Persipa sejak tahun 2021 saya anti dengan tindakan anarkis saya di depan Kapolres Pati minta maaf karena terjadi keributan yang tidak seharusnya terjadi keributan oleh para suporter. 

Kami menyayangkan ada aksi anarkis merusak fasilitas stadion. Fasilitas kebanggan stadion Joyokusumo kandang Persipa Pati rusak ada papan iklan dan jaring gawang. Untung pagar tidak roboh. 

Diketahui bersama kita sebagai klub profesional semua itu adalah milik kita sendiri. Itu ya uang saya semua yang ada di Persipa Pati. 

Saya nanti juga pasti kena denda dari LIB minimal Rp 25 juta itu yang bayar saya. Perbuatan tidak baik itu untuk apa. Itu membebani saya karena saya memang yang membiayai.