Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bakti Lingkungan Djarum Foundation Bantu Olah Sampah Organik Jadi Pupuk di Kudus



Tvnem Ratusan mitra dari sektor desa hingga pengusaha di Kabupaten Kudus menggalakkan pengelolaan sampah organik menjadi pupuk. Langkah ini untuk menangani permasalahan sampah yang ada di Kudus. 

Deputi Program Manajer Bakti Lingkungan Djarum Foundation, Redi Joko Prasetyo mengatakan jika pihaknya mendapatkan informasi jika Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) sampah Tanjungrejo yang dikelola pemerintah Kabupaten Kudus akan penuh pada tahun 2022. Dari informasi tersebut pihaknya membentuk tim untuk mencari tahu caranya membantu Pemkab Kudus. 

"Karena memang tahun 2017 akhir itu kita mendapatkan informasi bahwa TPA habis tahun 2022. Jadi kemarin TPA terjadi penutupan sebetulnya kami tidak kaget karena adanya prediksi," jelasnya saat di Kudus, Rabu (26/2/2025). 

Dia mengatakan permasalahan sampah di Kudus saat itu sangat kompleks. Maka perlu adanya kerjasama antara pemerintah, warga, dan pihak swasta. Oleh karena itu dia menggalakan gerakan yang dinamai Kudus asik atau apik (bagus) dan resik (bersih). 

"Kuncinya adalah masyarakat," jelasnya. 

Dari situ, kata dia saat ini ada 370 mitra pengelola sampah di Kudus. Mereka terdiri dari masyarakat, desa, pengusaha, restoran, hingga perusahaan. Mereka memilah sampah organik untuk didaur ulang. 

"Sampah organik ini adalah sampah yang mengotori sampah yang lain. Ketika sampah yang lain kotor sampah itu menjadi residu," jelasnya. 

Oleh karena itu, dia berkeinginan untuk memilah sampah organik agar lebih bermanfaat. Sampah organik dari masyarakat kemudian diolah menjadi pupuk. Pupuk itu digunakan untuk memupuk tanaman bagi masyarakat yang membutuhkan. 



Menurutnya pihaknya telah bisa menghasilkan sekitar 50 ton pupuk setiap hari.

"Kita berharap berkomitmen mengajak masyarakat memilah sampah. Sehingga kedepan permasalahan sampah ini tertangani," jelasnya. 

Kesempatan yang sama Sekda Kudus, Revlisianto Subekti mengatakan produksi sampah di Kudus mencapai 170 ton per hari. Menurutnya TPA Tanjungrejo telah diprediksi akan penuh pada tahun 2022. Namun hingga kini masih dibuka dan kondisinya overload. 

"Tahun 2022 sudah kita sampaikan bahwa harus segera cepat agar tidak terjadi bencana," jelasnya. 

Oleh karena itu, dia berharap adanya gerakan Kudus resik ini bisa mengurangi permasalahan sampah yang ada di Kudus. "Kolaborasi dengan beberapa pihak. Pihak swasta pihak warga bekerja sama untuk menangani sampah," pungkas dia. 

Posting Komentar untuk "Bakti Lingkungan Djarum Foundation Bantu Olah Sampah Organik Jadi Pupuk di Kudus"