Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Eko Jualan Es Kopi Laris Manis di Pati, Sediakan Pembayaran Digital QRIS



Pati – Di tengah kondisi Kabupaten Pati yang lagi panas-panasnya ternyata menjadi keuntungan sendiri bagi penjual es kopi susu. Penjual es kopi ini mengaku bisa laku 200 gelas lebih setiap harinya.

Dia adalah Eko (35) Sulistianto warga Mulyoharjo Kecamatan Pati. Eko berjualan es kopi di depan kantor DPRD Pati atau sekitar Alun-alun Pati.

Eko membawa gerobak dengan roda menuju tengah kota. Lalu dia mangkal dengan menjajakan kopinya kepada warga yang melintas.

Eko mengaku berjualan setiap hari. Setiap hari dibuka mulai jam 10.00 WIB sampai habis untuk hari kerja. “Tapi kalau weekend itu lebih pagi lagi," kata Eko ditemui belum lama ini. 

Eko menyediakan berbagai rasa kopi suru, seperti rasa aren, caramel dan ada coklat. Harganya mulai dari Rp 5 ribu sampai Rp 8 ribu per gelar tergantung dengan rasa yang diminati pembeli.

"Harganya Rp 5 ribu sampai Rp 8 ribu,” ujarnya.

Kondisi cuaca di Pati yang mencapai 36 derajat celcius saat siang hari membuat dagangan es kopi lari manis. Menurutnya banyak warga yang melintas depan DPRD Pati atau Alun-alun Pati mampir membeli es kopi susu.

"Alhamdulillah panas ini memengaruhi jumlah pembeli, sehari 100 bisa, kalau akhir pekan itu 200 gelas,” kata Eko..

“Kalau omset bersih itu Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu per hari,” Eko melanjutkan.

Sebelumnya miliki warung kopi di desanya

Eko mengaku berjualan es kopi di jalanan baru sekitar sebulan belakangan ini. Sebelumnya dia memiliki warung kopi di rumahnya Desa Mulyoharjo Kecamatan Pati.

Dia memilih keliling berjualan es kopi karena lebih ramai. Dia kini berjualan keliling ke depan kantor DPRD Pati sampai ke Stadion Joyokusumo.



"Sebelumnya punya warung kopi biasa di rumah. Karena ini baru ramai akhirnya keliling, Alun-alun Pati kalau ada event sepak bola ke Stadion Joyo Kusumo,” ujarnya.

Meski keliling ke jalanan, Eko mengklaim kopinya memiliki rasa kelas kafe. Usahanya kopi miliknya diberikan nama Kisah Kopi.

"Kisah Kopi, kalau kopi dulu identik pahit, cuma kita membuat kopi agar bisa dinikmati semua orang. Jadi kita inisiatif yang ada rasanya, banyak disukai orang-orang awam yang tidak suka dengan kopi hitam,” ujarnya.  

"Seperti kopi kafe tapi versi kaki lima,” lanjut Eko dengan tertawa.

Eko juga menyediakan pembayaran secara non tunai. “Pembayaran QRIS juga bisa seperti BRI,” tambah dia.

Salah satu pembeli Umam Hanafi mengatakan kebetulan melintas di jalan depan DPRD Pati. Setelah itu dia melihat adanya pedagang es kopi. Dia pun lantas berhenti untuk membeli es kopi.

“Suasana lagi panas, dari kota mau pulang ke Kayen, haus terus mampir beli es kopi,” kata Umam ditemui di lokasi.

Posting Komentar untuk "Kisah Eko Jualan Es Kopi Laris Manis di Pati, Sediakan Pembayaran Digital QRIS"