61 Desa di Pati Krisis Air, BPBD : Sumur Kering-Pegunungan Kendeng Gundul
Warga Desa Tambahagung Kecamatan Tambakromo Pati sedang antre mendapatkan air saat musim kemarau
Sebanyak 61 Desa
tersebar 9 Kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah mengalami krisis air. BPBD
Pati pun menyebutkan krisis air dikarenakan sumur warga kering hingga kondisi
hutan di Pegunungan Kendeng yang gundul.
Kepala Pelaksana Harian
BPBD Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya mengatakan saat ini pemerintah
daerah menetapkan status siaga darurat kekeringan. Wilayah yang mengalami
krisis air pun terus bertambah beberapa pekan belakangan ini.
Total ada 61 Desa
tersebar 9 Kecamatan di Pati yang mengalami kekeringan. Seperti di Kecamatan
Tambakromo terdapat 7 Desa, Jaken terdapat 12 Desa, Jakenan terdapat 9 Desa,
Pucakwangi terdapat 9 Desa, Gabus terdapat 3 Desa, Winong terdapat 11 Desa,
Kayen terdapat 5 Desa, Sukolilo terdapat satu Desa, dan Batangan terdapat 4
Desa.
"Semakin luas
semakin banyak Desa yang terdampak kekeringan krisis air sampai hari ini sudah
ada mencakup sebanyak 61 Desa di 9 Kecamatan,” kata Martinus belum lama ini.
Martinus mengatakan
pihaknya setiap hari memberikan bantuan air ke wilayah yang mengalami krisis
air secara bergantian. Total ada 560 tangki air telah disalurkan kepada warga
yang mengalami krisis air.
"Bantuan air
bersih sudah disalurkan 560 tangki, satu tangki 4.000 liter,” ujarnya.
Lebih lanjut Martinus
menjelaskan ada beberapa faktor penyebab krisis air. Seperti curah hujan yang
sudah mulai jarang. Bahkan 20 hari belakangan sudah tidak turun hujan di
wilayah Pati.
Warga Desa Tambahagung Kecamatan Tambakromo Pati sedang antre mendapatkan air
Selanjutnya karena sumur milik warga yang asat. Selain itu juga kondisi hutan di Pegunungan Kendeng gundul yang menyebabkan tidak ada tampungan air lagi. Dampak wilayah di Pati bagian selatan mengalami krisis air.
"Kemudian
kerusakan hutan di Pegunungan Kendeng sehingga menyebabkan semakin tidak mampu
menyimpan air di musim penghujan dan dampaknya kekeringan di musim kemarau,
nanti sebaliknya kalau hujan begitu saja nanti ada bencana banjir bandang,”
terang Martinus.
Terpisah salah satu
warga Desa Tambahagung Kecamatan Tambakromo, Kartini mengatakan desanya mengalami
kekeringan sejak tiga bulan belakangan ini. Menurutnya sumur di permukiman
warga sudah asat.
"Sudah hampir tiga
bulan kekeringan. Ini musim kemarau sumur tidak keluar airnya. PDAM tidak ada
hanya mengandalkan air sumur," kata Kartini ditemui di lokasi.
Dia pun mengandalkan
air dari bantuan dinas terkait dan swasta. Selain itu Kartini terpaksa membeli
air untuk kebutuhan sehari-hari.
“Harapannya agar
bantuan lancar, biasanya beli air yang galonan itu,” kata dia.
Posting Komentar untuk " 61 Desa di Pati Krisis Air, BPBD : Sumur Kering-Pegunungan Kendeng Gundul"